Pages

Senin, 31 Oktober 2011

Jempol Untuk "Cukur Rambut AZZAM" bg. 1

Pertigaan tandon air PDAM jl. Monjali menarik untuk dikunjungi teristimewa tampat cukur "AZZAM". Disamping bergaransi "entah apa yang digaransi kalau dalam dunia cukur mencukur rambut, apakah akan disambung jika salah potong atau diberi pengobatan jika gatal-gatal karena alat cukur kurang higienis" tetapi sangat nyaman untuk ukuran bisnis cukur mencukur mahkota manusia yang bernama rambut kepala yang dimiliki kaum pria. Walaupun sudah lama tetapi buat saya terhitung baru, baru seumur-umur ada tempat cukur yang seperti di "AZZAM" ini yang saya temui dan nikmati. Setidaknya untuk yang bukan sekelas dengan salon yang lebih banyak sifat kewanitaannya. Tempat ini "AZZAM" sungguh laki-laki, benar-benar maco dan tentunya gagah seperti laki-laki sejati. Kalau pria bercukur di salon sungguh memalukan buat saya, kurang garang, kurang sangar dan kelihatan bencong.
Bisnis "AZZAM" si cukur rambut ternyata sudah ada di beberapa tempat di seputaran Jogjakarta yang saya tahu sih baru dua tapi perlu dicurigai melihat bagusnya pelayanan yang diberikan bisa jadi sudah ada ditempat lainnya. Saya membuka pintu, mencoba masuk dan melangkahkan kaki untuk dapat menyapa seputaran situasi dan kondisi ruang yang ternyata cukup luas lebih kurang (3x15)m2 sejauh mata memandang semua tampak asyik dengan aktifitasnya masing-masing. Bersandar dikursi tunggu yang nyaman, membaca koran atau majalah dan diujung ruangan tampak para Ibu dan anaknya asyik bermain dan bercanda tawa.
Lamunan saya terserak karena sapaan akrab sang resepsionis yang berkata, "Bapak urutan sebelas ya. Ini nomor antriannya." Setelah saya lihat kaget bukan kepayang nomor saya tertulis 77, banyak sekali. "Mas berapa orang tukang potong rambutnya?" tanya saya. "Ada empat Pak.", sahutnya. "Kira-kira setengah jam lebih Bapak harus menunggu.", lanjutnya. Setelah bingung beberapa saat, saya putuskan untuk mencoba menunggu dengan harapan jika semua bertugas pasti antrian tidak akan lama. Memang ketika saya masuk yang sedang bekerja memotong rambut hanya dua orang dan dua orang lainnya sedang beristirahat. Ok, saya akan coba menunggu dan menikmati dengan sabar. (bersambung).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar